Secara bahasa khawarij merupakan bentuk jamak dari kata “khariji” (mufrad) yang berarti orang yang pergi keluar atau bisa jadi memisahkan diri (separatis), atau bisa juga diartikan sebagai pemberontak.[1]
Ada pendapat
di internal khawarij sendiri bahwa kata khariji berasal dari satu ayat Alquran 04
: 100, yang maksudnya adalah orang yang meninggalkan rumah (tempat asalnya)
demi karena Allah dan rasul-Nya (muhajirun). Bisa dikatakan mereka
menyamakan golongannya dengan muhajirun, yaitu orang yang rela
meninggalkan Makkah menuju Yatsrib demi Allah dan rasul-Nya.[2]
Sedangkan para
ulama mendefinisikan khawarij dengan berbagai pengertian. Salah satu pendapat
berikut adalah pengertian khawarij yang telah dikemukakan oleh Abu Hasan
Al-Asy’ari, ia berpendapat bahwa khawarij adalah mereka (kelompok) yang
memberontak terhadap kepemimpinan khalifah keempat dari Khulafaur Rasyidin
yaitu Sayyidia ‘Aly ibn Abi Thalib r.a. Abu Hasan Al-Asy’ari berkata “Faktor
yang menyebabkan orang-orang menyebutnya khawarij adalah keluarnya mereka dari
ketaatan kepada Sayyidina ‘Aly r.a., tatkala Sayyidina ‘Aly r.a. mengambil
kebijakan At-Tahkim.” (Arbitrase dengan pasukan Muawwiyah dalam perang
Siffin).[3]
Ibn Hajar
mendefinisikan khawariij melalui perkataanya “Khawarij adalah mereka yang
menyalahkan kebijakan At-Tahkim yang diambil oleh Sayyidina ‘Aly. Mereka
menyatakan berlepas diri dari Sayyidina
‘Aly ibn Ibi Thalib dan Sayyidina ‘Utsman ibn ‘Affan beserta keturunannya dan
memerangi mereka. Apabila sampai mengkafirkan, maka itu dinamakan Khawarij
Ekstrim.”[4]
Dalam
kesempatan lain, Ibn Hajar mendefinisikan “Khawarij adalah sekelompok orang
yang menyatakan keluar. Mereka adalah para ahli bid’ah. Dinamakan ahli bid’ah
karena mereka memberontak terhadap agama dan tokoh pilihan umat Islam.”[5]
Dr. Nashir
Al-‘Aql mengatakan khawarij adalah mereka yang suka mengkafirkan para pelaku
dosa besar dan memberontak terhadap pemimpin yang lalim.[6]
Jadi, khawarij
adalah sekelompok orang/golongan yang memberontak terhadap Khalifah ‘Aly ibn
Abi Thalib r.a. setelah ia mengambil kebijakan At-Tahkim dalam perang
Siffin.[7]
[1] Shiddiq N., Syi’ah dan Khawarij dalam
Perspektif Sejarah, (Yogyakarta: PLP2M, 1985), hlm. 7.
[2] Dr. Rudolf E. Brunnow, The Kharijite
Under The First Omayyads, diterjemahkan dari Bahasa Jerman ke Bahasa
Inggris oleh S. Khuda Bush (Calcutta: The Muslim Review, t.t), hlm. 38.
[3] Maqalat al-Islamiyyah, juz 1, hlm. 113.
[4] Hadyu al-Syarif fi Muqaddimah Fath al-Bari, hlm. 459.
[5] Fath al-Bari, juz 2, hlm. 283.
[6] Nashir Al-‘Aql, Al-Khawarij, hlm.
28.
[7] Ali M. As-Shalabi, Khawarij dan Syi’ah
dalam Timbangan Ahlussunnah wal Jama’ah, (Jakarta: Al Kautsar, 2012), hlm. 13.
0 Komentar untuk "Khawarij = Wahabi? Apa itu Khawarij? ...."