Khazanah Islam Zidan_ku

Artikel Dunia Islam

KH. Maimun Zubair: "KEKUATAN ILMU MELEBIHI SENJATA..." (Part 2)

KEKUATAN ILMU MELEBIHI SENJATA

KEKUATAN ILMU MELEBIHI SENJATA


Ibnu Abbas berkata: “Pendapat kalian, bahwa Ali telah menyerahkan keputusan hukum kepada seseorang, padahal orang tidak punya peran menghukumi dalam hukum ALLOH”, maka sesungguhnya aku mendengar ALLOH berfirman dalam al-Qur’an:


“Hal itu akan dihukum oleh dua orang yang adil di antara kalian.”
Hal tersebut berkaitan dengan harga buruan kelinci dan sesamanya, yaitu seharga ¼ Dirham. ALLOH menyerahkan hukum hal tersebut kepada orang-orang yang adil. Seandainya ALLOH menghendaki, pasti ALLOH menghukumi sendiri. Allah juga berfirman:

"وَإِنْ خِفْتُمْ شِقَاقَ بَيْنِهِمَا فَابْعَثُوْا حَكَمًا مِنْ أَهْلِهِ وَحَكَمًا مِنْ أَهْلِهَا".

“Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan.” (QS al-Nisa’ : 35).

Apakah aku dapat menjelaskan hujjah tentang keganjilan dalam persoalan pertama tadi?”
Kaum Khawarij berkata: “Iya.”

Ibnu Abbas berkata: “Adapun perkataan kalian, Ali telah memerangi tetapi tidak menawan musuhnya dan tidak menjadikan harta mereka sebagai rampasan, maka sesungguhnya Ali telah memerangi Aisyah, Ibu kalian. ALLOH telah berfirman:

" وَأَزْوَاجُهُ أُمَّهَاتُهُمْ".

“Istri-istri Nabi adalah ibu-ibu mereka (kaum beriman).”
Apabila kalian berasumsi bahwa ia bukan ibu kalian, berarti kalian telah kafir. Kalau kalian berasumsi bahwa ia ibu kalian, maka jelas tidak halal menjadikannya sebagai tawanan. Jadi kalian berada antara dua pilihan yang menyesatkan.
Apakah aku dapat menjelaskan keganjilan ini?”
Kaum Khawarij menjawab: “Iya.”

Ibnu Abbas berkata: “Adapun perkataan kalian, bahwa: “Ali telah menghapus gelarnya sebagai Amirul Mukminin, kalau ia bukan Amirul Mukminin, berarti Amirul Kafirin”, Sesungguhnya aku akan menjelaskan kepada kalian tentang seseorang yang kalian pasti menerimanya.

Aku melihat kalian akan melarangnya.
Tidakkah kalian tahu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hari Hudaibiyah, ketika terjadi penulisan perjanjian antara baginda dengan Suhail bin Amr. Lalu baginda bersabda: “Wahai Ali, tulislah: Ini adalah apa yang menjadi perdamaian antara Muhammad Rasulullah dengan Suhail bin Amr.”

Lalu orang-orang Musyrik berkata: “Seandainya kami tahu bahwa engkau Rasulullah, kami tidak akan memerangimu, akan tetapi tulislah namamu dan nama ayahmu.” Lalu baginda bersabda: “Ya ALLOH, sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa aku adalah Rasul-Mu.”

Kemudian baginda mengambil lembaran tersebut, lalu menghapus gelar Rasulullah dengan tangannya, kemudian bersabda: “Wahai Ali, tulislah: “Ini adalah apa yang menjadi perdamaian antara Muhammad bin Abdullah dan Suhail bin Amr.” Demi ALLOH, penghapusan gelar tersebut tidak mengerluakan baginda dari kenabian.

Apakah aku dapat menjelaskan keganjilan kalian?”
Kaum Khawarij menjawab: “Iya”.
Kemudian setelah kemenangan Ibnu Abbas dalam perdebatan tersebut, 1/3 dari kaum Khawarij bertaubat dan kembali ke dalam barisan Ahlussunnah Wal-Jamaah yang dipimpin oleh Ali bin Abi Thalib karramallaahu wajhah.

Dengan kekuatan ilmunya, Ibnu Abbasberhasil merontokkan kekuatan tentara Khawarij, dimana 1/3 dari mereka telah bertaubat dan kembali kepada Ahlussunnah Wal-Jamaah.



Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "KH. Maimun Zubair: "KEKUATAN ILMU MELEBIHI SENJATA..." (Part 2)"

Terima Kasih Sudah Berkomentar