KH. Sya'roni Ahmadi: "Wajib Do'akan Orang Tua & Saudara Meskipun Kafir" Bagaimana? Berikut....
Sebelumnya semua pasti tahu bahwasannya Islam itu agama yang
sangat menjunjung tinggi rasa tasamuh, menghargai, atau
toleransi. Kita wajib menghargai dalam hidup berdampingan dengan tetangga kafir
bahkan saudara dan orang tua yang kafir. Namun untuk urusan ibadah, kehidupan
setelah mati, dan aqidah sama sekali kita dilarang untuk mencampur aduknya.
Dalam al-Qur’an jelas Allah berfirman dalam QS. al-Kafirun : 6
“Bagimu gamamu dan bagiku agamaku”
Kami ingat pesan yang sering disampaikan oleh
al-Muqri’ Syaikh Sya’roni Ahmadi al-Qudusy beliau mengatakan: “Kita wajib hidup
rukun sekalipun dengan seorang kafir, kecuali kafir harbi. Jika dia
menikah, boleh kita mengirim kado dan memberi ucapan selamat. Bila dia
meninggal, boleh kita ngelayat. Dan akan lebih baik lagi bila kita mau
mendo’akannya. Namun hukum mendo’akan kafir itu ada dua macam, yang pertama
boleh dan yang kedua haram. Yang pertama boleh mendoakan seorang kafir yang
masih hidup, yaitu mendo’akan agar kafir tersebut segera mendapat hidayah dari
Allah SWT. Yang kedua haram, yakni mendo’akan kafir yang telah meninggal.
Seperti do’a nabi Ibrahim a.s terhadap ayahnya, Azar. Hingga nabi Ibrahim a.s ditegur oleh Allah sebab memohonkan ampun ayahnya yang telah
meninggal dalam kondisi kafir tersebut. Itu haram.”.
Hadaanallah wa iyyakum ajma’in,, Wallahu
a’lam. Wassalam.....
***Baca Juga: 10 Golongan Yang Tidak Diterima Shalatnya. Apakah Kita Termasuk Di Dalamnya?? Na'udzubuillah
0 Komentar untuk "KH. Sya'roni Ahmadi: "Wajib Do'akan Orang Tua & Saudara Meskipun Kafir" Bagaimana? Berikut...."