Bismillah alhamdu lillah, shalatan wa salaman
‘ala rasulihi ibni ‘abdillah.... kami awali dengan kalimat thayyibah, mari
senantiasa saudaraku umat muslim selalu memanjatkan rasa pujian dan syukur
kehapa Allah SWT yang tiada henti berangsur-angsur melimpahkan segenap
nikmatnya kepada kami sehingga tak seorang hambapun yang mampu menghitung
bilangan tersebut. Shalawat dan salam sejahteraa semoga tetap terhatur kepada
Sayyidina Muhammad SAW nabi yang paling diutamakan oleh Allah SWT.
Kali ini admin akan sedikit menulis tentang
guyonan, namun agak bermutu dan berbobot ilmu. Tiada lain untuk sedikit
menambah wawasan kita mengenai khazanah keislaman.
Pada suatu ketika ada seorang mahasiswa yang
menganut paham liberal yang sedang melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata)
di sebuah kampung terpencil di daerah Jawa Timur. Mahasiswa liberal ini tanpa
sengaja bertemu dengan salah seorang Kyai kampung di wilayah itu dan
bertanya:
Mahasiswa : “Yi, bagaimana hukum seorang
kafir yang terus beramal saleh di dunia ini? Kalau meninggal masuk surga atau
neraka?”.
Kyai Kampung : sambil sesekali menghisap ududnya
beliau menjawab “Pasti masuk neraka!”.
Mahasiswa : “Lohh, kok bisa Yi? Kan dia rajin
beramal saleh, gak pernah berbuat onar. Malah sering tuh ngasih sumbangan ke
mesjid-mesjid, mendirikan panti asuhan, ikut nyumbang madrasah & sekolah,
hobinya ngasih santunan yatim piatu dan janda-janda. Dan banyak lah kebaikan-kebaikan
mereka yang jarang bisa dilakukan seorang muslim pada umumnya. Masak orang
sebaik itu dimasukin neraka begitu saja? TUHAN nggak adil dong??”.
Kyai Kampung : Sambil sedikit tersenyum Kyai
ini menjawab “Iya le, tetep masuk neraka. Justru itu letak keadilan
Tuhan!”.
Mahasiswa : “Darimana adilnya? Wong ada
orang sebaik itu beramal di dunia, eh ujug-ujug gara-gara dia kafir saja
lagsung nyemplung neraka. TUHAN nggak adil Yi.” Mahasiswa ini mulai
menaikkan nada bicaranya.
Kyai Kampung : “Begini saja le, kamu
ini kuliah di mana? Kapan wisuda?”.
Mahasiswa : “Saya kuliah di UNAJ Yi. Insya
Allah bulan depan wisuda. Semoga lancar.”.
Kyai Kampung : “Iya le, aamiin.
Begini, kalau misal ada seorang anak yang cerdasnya minta ampun, pinter banget
tapi bukan mahasiswa UNAJ, namun tiba-tiba ikut ujian di UNAJ tanpa mengikuti
regristasi dan pendaftaran. Kemudian dapat nilai bagus. Kira-kira mahasiswa
cerdas tadi, namanya tercantum nggak di UNAJ? Terus, kira-kira dia diikutkan
wisuda nggak?”.
Mahasiswa : “Ya enggak dong Yi, enak aja!!
Bukan mahasiswa UNAJ kok ikut-ikutan diwisuda.”.
Kyai Kampung : “Lantas, apa bedanya dengan
kafir yang rajin beramal saleh tadi? Sepintar apa dia, sebagus apa nilainya,
kalo bukan mahasiswa UNAJ masak mau diwisuda di UNAJ? Ya nggak bisa to??
Minimal kalo seorang mahasiswa mau diwisuda di UNAJ, dia harus terdaftar
menjadi mahasiswa UNAJ. Itu syarat mutlak!! Begitu pula dengan kasus ini.
Apapun kebaikan yang ia kerjakan, berapapun jumlahnya, kalo itu orang kafir ya
tetep aja nggak bisa masuk surga le. Karena apa? Karena syarat mutlak
masuk ke surga itu ya, minimal dia mengakui tiada Tuhan selain ALLAH!”.
Mahasiswa : Terdiam seribu bahasa. Seakan
ditampar sekeras-kerasnya oleh Kyai Kampung tadi.
Hadaanallah wa iyyakum aj'amin, wallahu a'lam, wassalam
Zidan Ahmadi😊
0 Komentar untuk "Orang Beramal Tapi Kafir? WOW, Mengagumkan: Tamparan Keras Kyai Kampung Kepada Mahasiswa Liberal"