Mengapa HARAM Memilih AHOK? Tafsir Ibnu Katsir & Al Maraghi...

Mengapa HARAM Memilih AHOK? Tafsir Ibnu Katsir & Al Maraghi...

Bismillahirrahmanirraham, alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang tiada henti menganugerahkan nikmat berupa iman dan kesehatan kepada admin sehingga dapat terus berda’wah melalui artikel-artikel mengenai khazanah keislaman...

Kali ini kami akan membahas mengenai “Tafsir al-Maidah:51”. Berikut....

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi ‘awliya’; sebagian mereka adalah awliya bagi sebagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi wali, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Maidah: 51

Dalam surah Al-Maidah ayat 51 dengan jelas Allah melarang hambanya yang beriman berwali, berlindung, bersandang, berpemimpin pada semua musuh islam baik dari kaum yahudi atau nashara (Kristen), mereka saling berwali atau bertolongan di antara sesama mereka. Kemudian Allah mengancam bahwa siapa yang berwali pada mereka maka tergolong dari golongan mereka.

Umar bin Alkhattab r.a menyuruh Abu Musa al-‘Asy’ariy r.a supaya melapporkan kepadanya penerimaan dan pengeluaran dalam satu surat (kulit), dan Abuu Musa mempunyai penulis seorang kristen, maka ketika diterima oleh Umar laporannya, kagumlah Umar dan berkata, “Sungguh orang itu teliti, apakah anda dapat membaca surat di Masjid yang baru kami terima dari Syam?”.

“Tidak dapat,” jawab Abu Musa. Umar bertanya, “Mengapakah, apakah ia janabat?” jawab Abu Musa, “Tidak, tetapi ia kristen.”

Maka langsung Umar membentak aku dan memukul pupuku sambil berkata, “Keluarkan dia dari sini!!” lalu membaca surah al-Maidah ayat 51 ini. (R. Ibnu Abi Hatim)

Nuqil dari (TAFSIR IBNU KATSIR)

Janganlah orang-orang muslim, baik secara individu maupun kelompok, mengankat wali dari orang-orang yahudi dan nasrani yang melawan nabi dan kaum mukminin. Jangan pula mengadakan janji setia dengan mereka untuk saling menolong, dengan meninggalkan orang-orang mukmin, karena berharap bahwa mereka akan memberikan pertolongan apabila kaum muslimin terdesak atau kalah oleh musuh.

Ibnu Jarir mengatakan, “Sesungguhnya Allah SWT melarang seluruh orang mukmin untuk menjadikan orang-orang yahudi dan nasrani sebagai para penolong orang-orang beriman kepada Allah dan rasul-Nya. Dia mengabarkan, bahwa siapa saja yang menjadikan mereka sebagai penolong atau pembantu dan wali dengan mengesampingkan Allah dan Rasul-Nya, maka dia termasuk mereka dalam memerangi Allah, Rasul, dan kaum mukminin. Dan Allah serta rasul-Nya terlepas dari yang demikian itu... Namun, tidak diragukan lagi, ayat ini diturunkan brkaitan dengan seorang munafik yang mengangkat wali dari orang-orang yahudi atau nasrani, untuk menghindarkan diri dari bahaya peperangan karena ayat sesudah ini menunjuk kepada ayat tersebut.

Nuqil dari (TAFSIR AL MARAGHI)

***Baca Juga:  KH. Maimoen Zubair: Uniknya Arti Hari Menurut Filsafat Jawa

Fakta Unik Putra Putri Rasulullah SAW Jarang Anda Ketahui..

Diperbolehkan Menggunjing Siapa pun Dalam 5 Hal?? Berikut,,

 Hadaanallah wa iyyakum, wallahu a'lam... wassalam