Khazanah Islam Zidan_ku

Artikel Dunia Islam

KH Maimun Zubair: Shalawat Ibrahimiyyah & Keturunan Ibrahim a.s

KH Maimun Zubair: Shalawat Ibrahimiyyah & Keturunan Ibrahim a.s


KH Maimun Zubair: Shalawat Ibrahimiyyah & Keturunan Ibrahim a.s


Dalam tasyahhud akhir ada sholawat ibrohim. Diakhiri 
في العالمين إنك حميد مجيد
Inilah salah satu hubungan alaamin
Fir'aun merupakan gelar bagi penguasa Besar di Negara Mesir kuno. Seperti halnya Raja di Tanah Jawa, Kaisar di Roma atau Kisra di Parsi Iran.
Ada tiga Nabi yang berhubungan dengan Fir'aun Penguasa Negeri Mesir. Salah satunya adalah Nabi Ibrohim.

Beliau berdakwah di Negeri kelahiran yaitu Babilion Irak yang dikuasai oleh Namrud. Akan tetapi dakwah Beliau dimusuhi dan dihalangi oleh Namrud, bahkan oleh paman sendiri yaitu Azar, sehingga Mereka dibinasakan dan Nabi Ibrohim pindah ke mesir bersama Sarah sang istri.

Setelah sampai di mesir, sang istri dirampas oleh Fir'aun. Akan tetapi Fir'aun menjadi terkena lumpuh. Setelah meminta maaf serta minta agar disembuhkan, penyakitnya pun hilang.

Karena Sarah mampu mengobati penyakitnya, fir'aun menghadiahkan seorang budak wanita yang bernama Hajar kepada Sarah, kemudian wanita tersebut dihadiahkan kepada Ibrahim sang suami yang sudah lama mendambakan Putra.

Hajar kemudian dinikah oleh Nabi Ibrahim. Dari pernikahan Orang Besar nan Elit dan Wanita Biasa ini melahirkan seorang putra bernama Ismail.

Belum genap Empat puluh hari ismail dilahirkan, Ibrahim bersama Hajar dan Ismail sang bayi pergi ke Makkah yang belum berpenghuni kala itu.
Beliau diperintah agar menempatkan sebagian keturunan Beliau di padang pasir yang tidak ada tumbuhan.

Setelah ditinggal oleh Ibrahim, Hajar bersama Ismail sang bayi kehabisan perbekalan, sehingga Hajar mondar-mandir mencari air ke bukit Shofa dan Marwah.
Setelah mencari dan tetap tidak menemukan sumber air, Hajar melihat ada air keluar dari bekas kaki kecil Ismail. Kehidupan pun muncul seiring keluarnya sumber air itu. Banyak para kafilah yang menetap di daerah itu dan Hajar serta Ismail dianggap sebagai orang yang menjadi tetua di Daerah itu.

Setelah dewasa, Nabi Ismail menikah dengan wanita dari suku asli Arab, Yaitu Suku Jurhum. Suatu saat, Nabi Ibrohim sang ayah datang mengunjungi Ismail sang putra.
Nabi Ibrahim diperintah oleh ALLOH untuk membuat dan meninggikan sebuah bangunan sebagai arah Sholat yaitu Kabah, Dengan dibantu oleh Ismail.

Dan Ismail inilah kakek moyang dari Suku Quraisy yang melahirkan Abdul muththolib. Abdul Muththolib menikah dengan wanita bernama Fathimah. Dari pernikahan ini lahir putra yang kesepuluh dan yang terakhir yaitu Abdulloh.

Abdulloh yang keturunan elit menikah dengan Aminah seorang wanita keturunan dari suku yang berprofesi sebagai tukang kayu Bani Najjar suku Qohthon yaman yang merupakan suku arab asli. 

Dari pernikahan ini lahirlah Rosululloh Muhammad.
Itulah kehendak ALLOH yang menjadikan Rosul terakhir untuk Rohmatan lil 'alamin.
Nabi muhammad dan ajarannya dapat diterima orang arab, karena beliau keturunan arab, dapat diterima orang luar arab, karena beliau keturunan luar arab, dapat diterima oleh golongan elit maupun golongan rendahan, orang kaya maupun berpenghasilan kecil.
وما أرسلناك إلا رحمة للعالمين
وما أرسلناك إلا كافة للناس
Alloohumma Sholli Ala Muhammad waala alihi washohbihi.
Semoga Bermanfaat.
Dikutip dari akun salah satu santri setia Mbah Yai Maimoen


Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "KH Maimun Zubair: Shalawat Ibrahimiyyah & Keturunan Ibrahim a.s"

Terima Kasih Sudah Berkomentar